It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
.. SITI, PENJUAL BAKSO BERUSIA 7 TAHUN ...
Siti, seorang bocah yatim yang ditinggal mati ayahnya sejak usia 2 tahun. Kini Siti berumur 7 tahun. Sehari-hari sepulang sekolah Siti masih harus berkeliling kampung menjajakan bakso.
Karena ... ia masih anak-anak, tentu belum bisa mendorong rombong bakso. Jadi bakso dan kuahnya dimasukkan dalam termos nasi yang sebenarnya terlalu besar untuk anak seusianya. Termos seukuran itu berisi kuah tentu sangat berat.
Tangan kanan menenteng termos, tangan kiri menenteng ember plastik hitam berisi mangkok-mangkok, sendok kuah, dan peralatan lain. Dengan terseok-seok menenteng beban seberat itu, Siti harus berjalan keluar masuk kampung, terkadang jalanannya menanjak naik.
Kalau ada pembeli, Siti akan meracik baksonya di mangkok yang diletakkan di lantai. Maklum ia tak punya meja. Terkadang jika ada anak yang membeli baksonya, Siti ingin bisa ikut mencicipi.
Tapi ia terpaksa hanya menelan ludah, menahan keinginan itu. Setelah 4 jam berkeliling, ia mendapat upah 2000 perak saja! Kalau baksonya tak habis, upahnya hanya Rp. 1000,- saja. Lembaran seribuan lusuh berkali-kali digulung-gulungnya.
Sampai di rumah, Siti tak mendapati siapapun. Ibunya jadi buruh mencangkul lumpur di sawah milik orang lain. Tak setiap hari ia mendapat upah uang tunai.
Terkadang ia hanya dijanjikan jika kelak panenan berhasil ia akan mendapatkan bagi hasilnya. Setiap hari kaki Ibunda Siti berlumur lumpur sampai setinggi paha. Ia hanya bisa berharap kelak panenan benar-benar berhasil agar bisa mendapat bayaran.
Hari itu Siti ingin bisa makan kangkung. Ia pergi ke rumah tetangganya, mengetuk pintu dan meminta ijin agar boleh mengambil kangkung. Meski sebenarnya Siti bisa saja langsung memetiknya, tapi ia selalu ingat pesan Ibunya untuk selalu minta ijin dulu pada pemiliknya.
Setelah diijinkan, Siti langsung berkubang di empang untuk memetik kangkung, sebatas kebutuhannya bersama Ibunya. Petang hari Ibunya pulang. Siti menyerahkan 2000 perak yang didapatnya. Ia bangga bisa membantu Ibunya.
Lalu Ibunya memasak kangkung hanya dengan garam. Berdua mereka makan di atas piring seng tua, sepiring nasi tak penuh sepiring, dimakan berdua hanya dengan kangkung dan garam. Bahkan ikan asin pun tak terbeli, kata Ibunda Siti.
Bayangkan, anak sekecil itu, pulang sekolah menenteng beban berat jualan bakso keliling kampung, tiba di rumah tak ada makanan. Kondisi rumahnya pun hanya sepetak ruangan berdinding kayu lapuk, atapnya bocor sana-sini. Sama sekali tak layak disebut rumah. Dengan kondisi kelelahan, dia kesepian sendiri menunggu Ibunya pulang hingga petang hari.
Sering Siti mengatakan dirinya kangen ayahnya. Ketika anak-anak lain di kampung mendapat kiriman uang dari ayah mereka yang bekerja di kota, Siti suka bertanya kapan ia dapat kiriman. Tapi kini Siti sudah paham bahwa ayahnya sudah wafat. Ia sering mengajak Ibunya ke makam ayahnya, berdoa disana.
Makam ayahnya tak bernisan, tak ada uang pembeli nisan. Hanya sebatang kelapa penanda itu makam ayah Siti. Dengan rajin Siti menyapu sampah yang nyaris menutupi makam ayahnya.
Disanalah Siti bersama Ibunya sering menangis sembari memanjatkan doa. Dalam doanya Siti selalu memohon agar dberi kesehatan supaya bisa tetap sekolah dan mengaji. Keinginan Siti sederhana saja : bisa beli sepatu dan tas untuk dipakai sekolah sebab miliknya sudah rusak.
Sahabatku yang baik hati. Jangan abaikan kisah ini, Lakukan sesuatu buat ananda siti semampu yang kalian bisa. dari hal sederhanaya namun begitu besar manfaatnya. Ialah mendoakan kebaikan padanya. Share dan bagikan pesan ini, semakin banyak yang share semakin banyak doa untuknya. Dan barangkali cerita ini sampai kebapak penguasa lalu tergerak hatinya untuk membantu Siti.
Barangkali ada yang mau datang Langsung semoga alamat ini dapat membantu: Desa Karangkamulyan, Kec. Cihara, Kabupaten Lebak, Banten Selatan
copas dari fb sih
Bodo ah tapi..sare ae ah..
8-|
padahal pinginnya siang biar bisa langsungan.
gpp lah demi yg tersayang. :-*
ya udah siang, ganti jam brp ? jgn siang" tp -_-"
wkwkwk, baca og piye.
gpp pagi aja. soale nek siang pinginnya siang banget.
jebule barengan ngepost.
pantesan baca.
:P
Kenapa kau tak pindah saja bila majikan mu kek gitu.
aku mau tanya, sampai kapan kau kan kerja kek gitu ? dibohongin kek gitu.
Kalo kau tetap krja disana yang ada hanya makan ati, bukan nya tenang.
Selagi kau masih kerja disitu cari2 info kerjaan yang sesuai keahlianmu ...
Oh ya, aku sarankan kamu mendaftarkan diri di BPJS saja dulu *untuk saat ini* bila misalnya nanti kau kalo di rawat inap di RS Kau tak perlu pusing2 mengeluarkan biaya banyak untuk itu lantaran sudah tercover oleh Iuran kesehatan BPJS. Biaya perbulan pun berbagai macam mulai dari 25.000/bln hingga 60.000 /bln.
bagaimana Itu tidak terlalu memberatkan mu kan ?
Persyaratannya pun mudah saja dg KTP dan kartu KK . kau bisa mendaftarkan diri. ^^
Harusnya bos mu itu memikirkan Hal2 kek seperti ini untuk karyawannya.
Ya dah, jadi bagaimana keputusannya? Kau mau tetap kerja saja ? Well, jam kerjamu dr jam berapa hingga jam berapa ? Kau itu ngekos atau dirumahnya bos mu ? Kalo ngekos kan ada biaya yang musti kau keluarkan juga, perbulan berapa? Bisa nutupi dg gaji mu itu ? Trus makannya ? Kau jajan kan tidak masak sendiri? Nah .... kalo dihitung2 cukup tidak dg pemasukanmu segitu ? Btw kalo IED ada THR tidak? Berapa itu?