It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
08.10pm
Basa basi dikit.. Dan kita masuk ke bahan pembicaraan favorit kita; Whitney Houston! Dia ga begitu tau tentang diskografi Whitney ternyata dan ternyata.. Dia lebih 'masuk' ke Whitney as a human being. Dia bicara begitu fasih tentang bagaimana Whitney berjuang untuk survive seakan-akan itu dirinya. Dia mulai terbata-bata begitu membahas tentang gimana 'Whitney' yang menurutnya secara psikologis adl wanita yang sedang sekarat tapi tetep harus hidup sebagai 'Whitney' yang superstar itu. Semuanya juga cerita yang aku udah tau. Tapi cara dia ngenyampeinnya itu.. Caranya itu yang aku simak. Aku paham kalau dia sebenarnya sedang cerita tentang diri dia, karena aku tahu setelahnya, kalau dia memang bukan tipe pengeluh.
Teh yang dia bikin wangi beud.. Dia lebih suka teh saring gitu daripada celup. Mereknya apa ya itu aku lupa.. Pinggiran sachetnya warna orens seingatku.
Satu sisi yang aku suka dari dia, dia konyol juga. Dia panggil aku "whit" dan aku suka suka aja.. Berasa diva.. Wkwkwkwkwk..
Btw, terakhir kali kita ketemu itu Akhir September kemarin. Penerbangannya hampir tengah malam gitu. Aku inget nyampe soetta sekitar jam setengah sembilan malam. Dia udah duluan datang ((ye iyeleh, dia yang mo berangkat)) ditemenin beberapa anggota keluarganya. Dia ajak aku gabung. Basa basi dikit ama keluarganya, kita duduk di sisi kepala meja. Agak jauh dari keluarganya. Obrolan mulai dengan ngebahas tentang flight yang bakal makan waktu belasan jam. Dia banyak ketawa malam itu, sedangkan aku justru yang mulai mewek.
Aku sendiri gatau kenapa bisa mewek wong dianya hepi gitu. Tapi beneran, kemaren itu beda auranya dia. Jauh beda dari pertama kali aku ketemu dia.
He got this wisdom in his eyes, I saw that spirit in his gestures. He was so happy, no fear no doubt. He got all he needs. Ya mungkin perubahan aura itu kali yang bikin aku mewek waktu itu. Ada rasa iri sama kemajuan diri dia. Tapi yang paling kerasa itu ya haru sama spirit dia yang akhirnya nyala. Karna aku tau, dan kayak yang selalu dia curhatin dulu, melangkah keluar dari rumah dengan hati yang ringan itu adl doanya setiap malam.
Uhhh.. I miss you, my dear friend, Mike.
jd skrang mah tinggal praktekin yg lain. *hmmm tp apa ya yg enak?
I'm sorry my dear