BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tuangkan Isi Hatimu Saat Ini

18752875387558757875813279

Comments

  • G21G21
    edited May 2015
    2009
    risandi wrote: »
    Beberapa
    waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang
    dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi
    tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat
    oleh saya

    dialog
    antara polisi dan sopir taksi.



    Polisi (P) :
    Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK?



    Sopir ( Sop
    ) : Baik Pak?



    P : Mas
    tau..kesalahannya apa?



    Sop : Gak
    pak



    P : Ini
    nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yg
    memang gak standar) sambil langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku
    tilang?lalu menulis dengan sigap



    Sop : Pak
    jangan ditilang deh? wong plat aslinya udah gak tau ilang kemana? kalo ada
    pasti saya pasang



    P :
    Sudah?saya tilang saja?kamu tau gak banyak mobil curian sekarang? (dengan nada
    keras !! )



    Sop :
    (Dengan nada keras juga ) Kok gitu! taksi saya kan Ada STNK nya pak , ini kan
    bukan mobil curian!



    P : Kamu itu
    kalo di bilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas) kamu terima aja surat
    tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH)



    Sop : Maaf
    pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya?Saya mau yg warna BIRU aja



    P : Hey!
    (dengan nada tinggi) kamu tahu gak sudah 10 Hari ini form biru itu gak berlaku!



    Sop : Sejak
    kapan pak form BIRU surat tilang gak berlaku?



    P : Inikan
    dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU? Dulu kamu bisa minta
    form BIRU? tapi sekarang ini kamu Gak bisa? Kalo kamu gak kamu ngomong sama
    komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)



    Sop : Baik
    pak, kita ke komandan bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi) Dalam
    hati saya? berani betul sopir taksi ini ?



    P : (Dengan
    muka bingung) Kamu ini melawan petugas!?



    Sop : Siapa
    yg melawan!? Saya kan cuman minta form BIRU? Bapak kan yang gak mau ngasih



    P : Kamu
    jangan macam-macam yah! saya bisa kenakan pasal melawan petugas!

    Sop : Saya
    gak melawan!? Kenapa bapak bilang form BIRU udah gak berlaku? Gini aja pak saya
    foto bapak aja deh? kan bapak yg bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil
    HP) Wah ? wah hebat betul nih sopir. berani, cerdas dan trendy? (terbukti dia
    mengeluarkan hpnya yang ada berkamera.)



    P : Hey!
    Kamu bukan wartawankan! ? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil
    berlalu)

    Kemudian si
    sopir taksi itupun mengejar itu polisi dan sudah siap melepaskan shoot pertama.
    (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota polisi lagi )



    P 2 : Mas,
    anda gak bisa foto petugas sepeti itu



    Sop : Si
    bapak itu yg bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk polisi yg
    menilangnya)

    lalu si
    polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang menilang tadi, ada pembicaraan singkat
    terjadi antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi yang menilang.
    Akhirnya polisi yg menghalau tadi menghampiri si sopir taksi



    P 2 : Mas
    mana surat tilang yang merah nya? (sambil meminta)



    Sop: Gak
    sama saya pak?. Masih sama temen bapak tuh (polisi ke 2 memanggil polisi yang
    menilang)



    P : Sini tak
    kasih surat yang biru (dengan nada kesal)

    Lalu polisi
    yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar Rp..30.600 sambil berkata : nih
    kamu bayar sekarang ke BRI, lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini, saya tunggu !..



    Sop :
    (Yes!!) Ok pak ..gitu dong kalo gini dari tadi kan enak..

    Kemudian si
    sopir taksi segera menjalnkan kembali taksinya sambil berkata pada saya, Pak ..
    maaf kita ke ATM sebentar ya ... Mau transfer uang tilang . Saya berkata ya
    silakan.

    Sopir
    taksipun langsung ke ATM sambil berkata, Hatiku senang banget pak, walaupun di
    tilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke polisi itu. Untung saya paham macam2
    surat tilang.

    Tambahnya, Pak
    kalo ditilang kita berhak minta form Biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk
    sidang Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI. Mending bayar mahal ke negara
    sekalian daripada buat oknum!



    Dari obrolan
    dengan sopir taksi tersebut dapat saya infokan ke Anda sebagai berikut:



    SLIP MERAH,
    berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan Dan mau membela diri secara
    hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat. itupun di pengadilan nanti masih
    banyak calo, antrian panjang, Dan oknum pengadilan yang melakukan pungutan liar
    berupa pembengkakan nilai tilang... Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen
    tilang dititipkan di kejaksaan setempat, disinipun banyak calo dan oknum kejaksaan
    yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang..



    SLIP BIRU,
    berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal
    transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah norek Bank
    BUMN). Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM/STNK
    kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang. You know what!? Denda yang
    tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50ribu! dan dananya
    RESMI MASUK KE KAS NEGARA.

    Forwardlah
    email ini kepada keluarga dan teman2 anda Mari kita berantas korupsi !!


    2012
    boljugg wrote: »
    Putjok Rizaldy


    MENANGGAPI APA YANG SAYA TULIS DI STATUS SEBELUMNYA MENGENAI PERIHAL WACANA POLISI. seorang rekan mengirimi saya cerita real sebagai berikut:

    Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.

    Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK?
    Sopir (Sop) : Baik Pak?

    P : Mas tau..kesalahannya apa?
    Sop : Gak pak

    P : Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yg memang gak standar) sambil langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku tilang, lalu menulis dengan sigap
    Sop : Pak jangan ditilang deh, wong plat aslinya udah gak tau ilang kemana, kalo ada pasti saya pasang..

    P : Sudah, saya tilang saja, kamu tau gak banyak mobil curian sekarang? (dengan nada keras !! )
    Sop : (Dengan nada keras juga ) Kok gitu! taksi saya kan Ada STNK nya pak, ini kan bukan mobil curian!

    P : Kamu itu kalo di bilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas) kamu terima aja surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH)
    Sop : Maaf pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya?Saya mau yg warna BIRU aja

    P : Hey! (dengan nada tinggi) kamu tahu gak sudah 10 Hari ini form biru itu gak berlaku!
    Sop : Sejak kapan pak form BIRU surat tilang gak berlaku?

    P : Inikan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU, Dulu kamu bisa minta form BIRU, tapi sekarang ini kamu Gak bisa, Kalo kamu gak kamu ngomong sama komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)
    Sop : Baik pak, kita ke komandan bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)
    Dalam hati saya, berani betul sopir taksi ini..

    P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas!?
    Sop : Siapa yg melawan!? Saya kan cuman minta form BIRU, Bapak kan yang gak mau ngasih..

    P : Kamu jangan macam-macam yah, saya bisa kenakan pasal melawan petugas!
    Sop : Saya gak melawan, Kenapa bapak bilang form BIRU udah gak berlaku, Gini aja pak saya foto bapak aja deh, kan bapak yg bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil HP) Wah, wah hebat betul nih sopir. berani, cerdas dan trendy (terbukti dia mengeluarkan hpnya yang ada berkamera.

    P : Hey! Kamu bukan wartawankan!? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu) Kemudian si sopir taksi itupun mengejar itu polisi dan sudah siap melepaskan shoot pertama, (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota polisi lagi )
    P2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu
    Sop : Si bapak itu yg bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk polisi yg menilangnya) lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang menilang tadi, ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi yang menilang. Akhirnya polisi yg menghalau tadi menghampiri si sopir taksi

    P2 : Mas mana surat tilang yang merah nya? (sambil meminta)
    Sop: Gak sama saya pak, Masih sama temen bapak tuh (polisi ke 2 memanggil polisi yang menilang)
    P : Sini tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal) Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar Rp..30.600 sambil berkata, nih kamu bayar sekarang ke BRI, lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini, saya tunggu..
    S : (Yes!!) Ok pak ..gitu dong kalo gini dari tadi kan enak..

    Kemudian si sopir taksi segera menjalnkan kembali taksinya sambil berkata pada saya, Pak.. maaf kita ke ATM sebentar ya … mau transfer uang tilang . Saya berkata ya silakan. Sopir taksipun langsung ke ATM sambil berkata, Hatiku senang banget pak, walaupun di tilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke polisi itu. Untung saya paham macam2 surat tilang. Tambahnya, Pak kalo ditilang kita berhak minta form Biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI. Mending bayar mahal ke negara sekalian daripada buat oknum..

    Dari obrolan dengan sopir taksi tersebut dapat saya infokan ke Anda sebagai berikut:
    SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan Dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat. Itupun di pengadilan nanti masih banyak calo, antrian panjang, Dan oknum pengadilan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang… Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen tilang dititipkan di kejaksaan setempat, disinipun banyak calo dan oknum kejaksaan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang..

    SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah norek Bank BUMN). Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM/STNK kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang.

    You know what!?, Denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50ribu! dan dananya RESMI MASUK KE KAS NEGARA

    ..

    2015
    greensun2 wrote: »
    ngomongin tilang menilang jadi inget postingan di facebook..mungkin ada beberapa yg belom tau..

    jadi surat tilang itu ada dua, surat tilang biru dan merah.

    surat tilang biru itu kita minta dan dapatkan kalo kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. prosesnya setelah mendapat surat tilang biru, kita tinggal transfer sejumlah uang (ga sampe lima puluh ribu) ke rekening pemerintah yg sah lewat atm, lalu menyerahkan bukti transferan dan kita bisa mendapatkan kembali surat2 kita yg ditahan polisi. bisa bers langsung di tempat.

    sedangkan surat tilang merah itu kita minta dan kita dapatkan kalo kita ga merasa salah dan bersedia melakukan pembelaan di pengadilan. that's why kita bakal ketemu hakim dll. yg jeleknya banyak banget calo dan pungli di sini..

    jadi kalo kena tilang mending minta surat tilang biru aja. jangan mau dikasih yg merah. ada beberapa oknum polisi yg ga mau ngasih surat tilang biru biar kita mau bayar ke dia. tapi jangan mau! paksa aja minta yg biru. mending uang kita masuk ke negara daripada masuk ke kantong polisi itu..jatohnya jadi uang haram..

    oke, cool!
  • WA error, untung masih ada line
  • Senin, see you next week!
  • OMG Niatt !!! wkwkwk
  • Di spoiler bisa kali qq 8->
  • greensun2 wrote: »
    ngomongin tilang menilang jadi inget postingan di facebook..mungkin ada beberapa yg belom tau..

    jadi surat tilang itu ada dua, surat tilang biru dan merah.

    surat tilang biru itu kita minta dan dapatkan kalo kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. prosesnya setelah mendapat surat tilang biru, kita tinggal transfer sejumlah uang (ga sampe lima puluh ribu) ke rekening pemerintah yg sah lewat atm, lalu menyerahkan bukti transferan dan kita bisa mendapatkan kembali surat2 kita yg ditahan polisi. bisa bers langsung di tempat.

    sedangkan surat tilang merah itu kita minta dan kita dapatkan kalo kita ga merasa salah dan bersedia melakukan pembelaan di pengadilan. that's why kita bakal ketemu hakim dll. yg jeleknya banyak banget calo dan pungli di sini..

    jadi kalo kena tilang mending minta surat tilang biru aja. jangan mau dikasih yg merah. ada beberapa oknum polisi yg ga mau ngasih surat tilang biru biar kita mau bayar ke dia. tapi jangan mau! paksa aja minta yg biru. mending uang kita masuk ke negara daripada masuk ke kantong polisi itu..jatohnya jadi uang haram..

    oke, cool!

    tapi ada juga yg bilang hoax.
    katanya kalau transfer jatuhnya lebih mahal.

    ntah yg mana yg benar.
    negara ini tak ada benar2nya.
    rusak kabeh.
  • RealRadit wrote: »
    8->

    *ngebayangin qq dit berpose kyk gini*

  • abupelangi wrote: »
    what you think when you do that thing?

    That thing.. That thing.. That thii..ii.ii.iiing..

    #nyanyik
  • dp dan sewa tas carrier sudah
    ambil celana dan jaket terus di laundry sudah tapi pas ngeprint poster shoutout minta dicetak dua malah dcetak 10, tekor deh entah ak yg salah ngomong atau mbaknya ga fokus, ywdalaya...
  • lagi tren yak naik gunung.. tmn" aja dah pada ngerencanain mau pada kmn buat ntar liburan.. widih..
  • ini daftar biaya tilang berdasarkan undang2..

    http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bukti_pelanggaran

    @arif_jogja bukan hoax kok om.. (semoga)
  • Jadi di Mac Room tadi ada sedikit keributan antara dua orang yang berebut satu bangku bundar. ((Satu bangku bundar)) entah apa alasan mereka, padahal masih banyak bangku yg nganggur.
  • arif_jogja wrote: »
    greensun2 wrote: »
    ngomongin tilang menilang jadi inget postingan di facebook..mungkin ada beberapa yg belom tau..

    jadi surat tilang itu ada dua, surat tilang biru dan merah.

    surat tilang biru itu kita minta dan dapatkan kalo kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. prosesnya setelah mendapat surat tilang biru, kita tinggal transfer sejumlah uang (ga sampe lima puluh ribu) ke rekening pemerintah yg sah lewat atm, lalu menyerahkan bukti transferan dan kita bisa mendapatkan kembali surat2 kita yg ditahan polisi. bisa bers langsung di tempat.

    sedangkan surat tilang merah itu kita minta dan kita dapatkan kalo kita ga merasa salah dan bersedia melakukan pembelaan di pengadilan. that's why kita bakal ketemu hakim dll. yg jeleknya banyak banget calo dan pungli di sini..

    jadi kalo kena tilang mending minta surat tilang biru aja. jangan mau dikasih yg merah. ada beberapa oknum polisi yg ga mau ngasih surat tilang biru biar kita mau bayar ke dia. tapi jangan mau! paksa aja minta yg biru. mending uang kita masuk ke negara daripada masuk ke kantong polisi itu..jatohnya jadi uang haram..

    oke, cool!

    tapi ada juga yg bilang hoax.
    katanya kalau transfer jatuhnya lebih mahal.

    ntah yg mana yg benar.
    negara ini tak ada benar2nya.
    rusak kabeh.

    Lebih mahal karena dikenakan denda maksimal. Semisal, ga pake helm denda maksimalnya 150ribu. Itu yg harus disetor oe BRI. Seharusnya abis itu ikut sidang. Nanti di pengadilanlah diputuskan berapa denda seharusnya. Klo baru sekali melanggar sih harusnya ga denda maksimal. Semisal diketok denda cuman 100ribu. Nanti akan dikembalikan yg 50ribu.

    Klo ga dateng pada saat sidang, semua uang masuk kas negara.

    Jadi klo dibanding duit nyogok polisi ditempat, ya biasanya emg lebih murah nyogok ketimbang denda maksimal. Makanya byk yang milih ngasih duit di tempat aja.

    Biasanya yg pengen bayar ke ATM itu adalah orang yang ga mau ribet dgn pengadilan, tapi dgn jalur halal.
  • dp dan sewa tas carrier sudah
    ambil celana dan jaket terus di laundry sudah tapi pas ngeprint poster shoutout minta dicetak dua malah dcetak 10, tekor deh entah ak yg salah ngomong atau mbaknya ga fokus, ywdalaya...

    berarti carrierku tidak jadi dipakai.
  • edited May 2015
    omin wrote: »
    arif_jogja wrote: »
    greensun2 wrote: »
    ngomongin tilang menilang jadi inget postingan di facebook..mungkin ada beberapa yg belom tau..

    jadi surat tilang itu ada dua, surat tilang biru dan merah.

    surat tilang biru itu kita minta dan dapatkan kalo kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. prosesnya setelah mendapat surat tilang biru, kita tinggal transfer sejumlah uang (ga sampe lima puluh ribu) ke rekening pemerintah yg sah lewat atm, lalu menyerahkan bukti transferan dan kita bisa mendapatkan kembali surat2 kita yg ditahan polisi. bisa bers langsung di tempat.

    sedangkan surat tilang merah itu kita minta dan kita dapatkan kalo kita ga merasa salah dan bersedia melakukan pembelaan di pengadilan. that's why kita bakal ketemu hakim dll. yg jeleknya banyak banget calo dan pungli di sini..

    jadi kalo kena tilang mending minta surat tilang biru aja. jangan mau dikasih yg merah. ada beberapa oknum polisi yg ga mau ngasih surat tilang biru biar kita mau bayar ke dia. tapi jangan mau! paksa aja minta yg biru. mending uang kita masuk ke negara daripada masuk ke kantong polisi itu..jatohnya jadi uang haram..

    oke, cool!

    tapi ada juga yg bilang hoax.
    katanya kalau transfer jatuhnya lebih mahal.

    ntah yg mana yg benar.
    negara ini tak ada benar2nya.
    rusak kabeh.

    Lebih mahal karena dikenakan denda maksimal. Semisal, ga pake helm denda maksimalnya 150ribu. Itu yg harus disetor oe BRI. Seharusnya abis itu ikut sidang. Nanti di pengadilanlah diputuskan berapa denda seharusnya. Klo baru sekali melanggar sih harusnya ga denda maksimal. Semisal diketok denda cuman 100ribu. Nanti akan dikembalikan yg 50ribu.

    Klo ga dateng pada saat sidang, semua uang masuk kas negara.

    Jadi klo dibanding duit nyogok polisi ditempat, ya biasanya emg lebih murah nyogok ketimbang denda maksimal. Makanya byk yang milih ngasih duit di tempat aja.

    Biasanya yg pengen bayar ke ATM itu adalah orang yang ga mau ribet dgn pengadilan, tapi dgn jalur halal.

    hoo.. gitu..
This discussion has been closed.