It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
\:|/
sheela who boo
kalau baru tumbuh memang gatal.
kalau sudah agak panjang (>1cm) tidak begitu gatal lagi. lalu selanjutnya jangan dikerok tapi dirapikan, dipotong pakai gunting saja.
kalau baru tumbuh memang gatal.
kalau sudah agak panjang (>1cm) tidak begitu gatal lagi. lalu selanjutnya jangan dikerok tapi dirapikan, dipotong pakai gunting saja.
kalau baru tumbuh memang gatal.
kalau sudah agak panjang (>1cm) tidak begitu gatal lagi. lalu selanjutnya jangan dikerok tapi dirapikan, dipotong pakai gunting saja.
Its friday friday gotta get down on friday
friday ndasmu :v
ada tak ya yg secretly loves me?
ada tak ya yg secretly loves me?
nah kan.
golek nggon nai.
nah kan.
golek nggon nai.
BILANGAN DAN PETUAH USIA JAWA.
Mencermati urutan bilangan, terutama
dalam bahasa Jawa, akan menimbulkan
pertanyaan tentang nama bilangan yang
menyimpang (berbeda) dari pola yang ada.
Penyimpangan tersebut terjadi pada
beberapa angka sampai angka 60. Ya,
sampai angka 60, tidak jauh-jauh dari
capaian usia manusia Jawa.
Sepertinya penyimpangan tersebut memang
ditujukan untuk mengingatkan usia manusia.
Coba kita lihat.
Pertama angka 11-19 tidak disebut sepuluh
siji, sepuluh loro, …, sepuluh songo;
melainkan sewelas, rolas,…, songolas.
Disini sepuluhan diganti welasan.
Artinya pada usia 11-19 adalah saat-saat
berseminya rasa welas asih (belas kasih)
terutama kepada lawan jenis.
Masa akil balik. Masa remaja.
Dalam banyak bahasa bilangan 11-19
memang diberi nama dengan pola yang
berbeda. Dalam bahasa Indonesia disebut
dengan belasan.
Dalam bahasa Inggris disebut dengan teen,
sehingga remaja pada usia tersebut disebut
teenagers.
Selanjutnya bilangan 21-29 dalam bahasa
Jawa juga dinamakan berbeda dengan pola
umum yang ada.
Dalam bahasa lain biasanya sesuai pola.
Misal dalam bahasa Indonesia diucapkan
dua puluh satu, dua puluh dua,…, dua
puluh sembilan. Dalam bahasa jawa tidak
diberi nama rongpuluh siji, rongpuluh loro,
dst; melainkan selikur, rolikur, …, songo
likur. Di sini terdapat satuan LIKUR yang
tidak lain merupakan kependekan dari
LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya
manusia mendapatkan “tempat duduknya”,
pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni
dalam kehidupannya; apakah sebagai
pegawai, pedagang, seniman, penulis, dan
lain sebagainya.
Namun demikian ada penyimpangan di atas
penyimpangan tadi. Bilangan 25 tidak
disebut sebagai limang likur, melainkan
selawe.
SELAWE singkatan dari SEneng-senenge
LAnang lan WEdok. Puncak asmaranya laki-
laki dan perempuan, yang ditandai oleh
pernikahan. Maka pada usia tersebutlah
pada umumnya orang menikah(dadi
manten)
Mungkin tidak tepat pada usia 25, tapi
diantara 21-29 lah yang pas.
Pada saat kedudukan sudah diperoleh, pada
saat itulah seseorang siap untuk menikah.
Bilangan selanjutnya sesuai dengan pola:
telung puluh, telung puluh siji, telung puluh
loro, dst.
Tapi ada penyimpangan lagi nanti pada
bilangan 50.
Setelah sepuluh, rongpuluh, telung puluh,
patang puluh, mestinya limang puluh. Tapi
50 nama -nya menjadi seket.
Pasti ada sesuatu di sini.
SEKET dapat dipanjangkan menjadi SEneng
KEthonan, suka memakai kethu/tutup
kepala/topi/kopiah.
Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala
bisa utk nutup botak, atau rambut yang
memutih. Di sisi lain bisa juga Kopiah atau
tutup kepala melambangkan orang yang
beribadah.
Pada usia 50 mestinya seseorang lebih
memperhatikan ibadahnya. Setelah sejak
umur likuran bekerja keras mencari
kekayaan untuk kehidupan dunia, sekitar 25
tahun kemudian, yaitu pada usia 50
perbanyaklah ibadah, untuk bekal memasuki
kehidupan akhirat. Dan kemudian masih ada
satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya
menyimpang dari pola, bukan enem puluh
melainkan sewidak atau suwidak.
SEWIDAK dapat dipanjangkan menjadi
SEjatine WIs wayahe tinDAK.
Artinya: sesungguhnya sudah saatnya pergi.
Maka kalau usia kita sudah mencapai 60,
lebih berhati-hatilah dan tentu saja semakin
banyaklah bersyukur, karena usia selebihnya
adalah bonus.
Jadi yg sdh nyeket ... ayooo semakin
semangat ibadahnya ...
wis single column view kok tetep dopost.
aku baru tau kalo welas itu maksudnya belas kasih.
remaja sampai anak kecil jaman sekarang kebanyakan nggak tahu likur, selawe, sama suwidak