It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
gk ada bakat jadi gigolo, tampang gk mendukung tapi pasang tarif.
klo cakep sih ok.. tapi krempeng gitu siapa yg mau..... muka kodian gitu gk ada keren kerennya sama sekali, kepedeannya kebangetan
posting foto disini aja om, sapatau ada yang ngajakin ngentot gretongan ala ala cinta
Stasiun Kereta Api Jatinegara Jakarta Timur (beritajakarta.com)
Tiba-tiba saya ngantuk berat setelah disodori rokok Djie Sam Soe. Setelah ngobrol sejam lebih, kami jadi akrab di peron stasiun di antara sekitar 80 orang yang begadang di sana.Si "A" selalu meminta agar saya menghisap rokok Djie Sam Soe yang dia bawa setiap kali saya akan merokok Djarum Super milikku. Entah kebetulan atau tidak tiba-tiba saya ngantuk berat. Dan tiba-tiba dia mengajakku menginap di hotel. Dia bilang takut sendirian di kamar hotel karena pernah mengalami insiden diganggu oleh hantu sehingga meminta saya menemani tidur sekamar. Saya menolak, hanya bersedia mencarikan hotel sekitar stasion kereta Jatinegara, mendrop sampai Front Office Hotel, lalu balik lagi ke stasion kereta. Si "A" tidak menyerah. Upaya membawaku sekamar dalam hotel dilakukan dua kali. Nah, di sela-sela itu dia cerita bahwa karir balap dan hubungan cinta dengan ceweknya hancur gara-gara sebuah SMS mesra dari seorang pria yang mencintainya layaknya kekasih. Pria itu (dia panggil "Om") adalah keturunan Arab yang kadang nongol di TV. Saya tahu siapa si Om itu. Tapi kaget bukan maen jika benar kata Si "A" bahwa si Om itu adalah seorang Gay. Di sini si "A" berusaha meyakinkan saya bahwa Si Om adalah gay sedangan dia bukan. Kepadaku dia bilang bahwa besok paginya akan ke kampus menyerahkan skripsi ke dosen, lalu siangnya ada shooting untuk model iklan, dan acara penting lainnya. Dia perlu istirahat tidur tapi di stasiun ini dia bilang tidak bisa tidur karena berisik. Karena kasihan akhirnya saya ikuti kemauannya untuk menemani tidur sekamar di hotel hingga check-out jam 13:00. Sementara kami cari hotel untuk check-in, kecurigaanku bahwa dia gay sudah sirna 100%. KETAWA-KETIWI BERUBAH JADI HOROR Singkat cerita kami sangat ceria malam itu, ngobrol berjam-jam diselingi canda-ria. Hingga sekitar pukul 03:00 masuk kamar hotel tak jauh dari Stasiun Jatinegara untuk tidur. Dalam keadaan letih kami tidur satu kasur dengan pakaian lengkap tanpa ganti. Dia yang bayar semua: transport, makanan, penginapan, dll. Bahkan dia menjanjikan akan kasih uang sekedar transport untukku. Aku menolak tapi dia maksa. Terkesan dia sangat baik hati dan murah hati. Saya yang tidak mudah percaya omongan orang tetap dalam posisi waspada. Begitu kami tidur saya bermimpi bahwa si "A" adalah seorang gay yang berusaha menjadikan saya kekasihnya atau memaksa untuk berhubungan badan dengannya. Dalam mimpi itu saya menolak dan menasehatinya bahwa saya bukan gay dan anti gay. Tiba-tiba saya terjaga dari tidur. Ya ampun begitu melek, tangan kiri si "A" dalam posisi memeluk tubuhnku. Jantungku berdebur kencang. Dalam hati berkata, " Sialan, kamu mau jadikan aku korban pelecehan seksual". Saya kibaskan tangannya agar tidak memelukku. Saya diam, seakan tidak ada masalah. Eh, begitu mau betulkan selimut, nggak taunya parah betul kelakuan si "A". Betapa kaget saya lihat kemaluanku hampir lepas dari celana dalam. Rupanya si "A" telah melepas sabukku, resleting bluejeansku, dan menurunkan celana dalamku. Spontan saya lari ke toilet untuk memeriksa keadaan kemaluanku. " Syukur belom sempat diapa-apain ," kataku dalam hati setelah periksa kemaluan dengan harap-harap cemas. Kebencianku tiba-tiba meluap kepada si "A" yang tadinya nampak sangat baik hati dan sangat murah hati. Dengan hati kesal dan tetap diam saya kembali tidur dengannya. Sebuah guling sengaja saya letakkan sebagi pemisah di antara kami. Itu terjadi sekitar pukul 04:00. Sekali lagi saya mimpi bahwa Si "A" adalah gay/homo yang sedang cari kekasih seorang pria. Sekali lagi saya terjaga. Dan.... hmm, sekali lagi tangan kiri si "A" dalam posisi memeluk tubuhku. Spontan aku lempar tangannya agak keras. Itu terjadi sekitar pukul 06:00, saya keluar kamar, lalu sarapan pagi dengan "breakfast coupon". Si "A" tidak mau diajak sarapan. Saya tau dia kecewa bahwa mangsanya (saya) gagal digarap tapi saya pura-pura cuek. Penasaran ingin tau saya sampai di mana kenekatannya. Saya putar otak, kalo dia macem-macem mungkin saya habisi dia (atau saya bunuh) karena sudah menjurus pemerkosaan!!! Segala kemungkinan saya perhitungkankan. Bagi saya pemerkosaan ini urusan hidup atau mati, apapun siap saya lakukan untuk membela diri. Tak peduli si "A" ngaku dirinya berkali-kali bahwa dia jago duel. Kebetulan dia berbadan atletis. Rupanya itu gertakan agar saya nurut. Singkat cerita jelang check-out jam 13:00 siang tabir tersingkap. Dia lakukan pengakuan. Kami ngobrol santai tapi dia grogi. Kedua mataku sudah aku tancapkan untuk menantang dengan menatap kedua bola matanya tanpa kedip. Dia memelas. Bahwa dia sangat ingin kembali baikan dengan si Om turuan Arab kekasih gay-nya. Si Om itu katanya sangat sayang, apapun keinginan si "A" diberi. Uang dan harta melimpah. Dia juga promosi bahwa kekasih sesama jenis jauh lebih sayang daripada kasih sayang yang diberikan kekasih perempuan. Saya katakan kepadanya, "Itulah masalahmu. Selama kamu berada di duniamu itu selama itu pula kamu dililit masalah. Tinggalkan semua itu kalo kamu ingin lepas dari penyakitmu. " Dia merengek, " Wah, Om Agil... jangan-jangan setelah tau keadaan saya begini, Om tidak mau kenal lagi dengan saya. " Saya santai, "Gue nggak pilih-pilih teman, hehe... Tapi jaga jarak dengan orang yang membahayakan diri gue, dong... " Pukul 13:00 siang dia permisi mau check-out. Begitu dia check-out di Front Office, sementara saya berkemas-kemas di kamar untuk menyusul, dia menghilang. Lenyap bagai ditelan bumi. Wajahnya selalu menghantuiku sepanjang hari. Bahkan menghantui hingga sepekan kemudian. Syukur dia sudah pergi. Horor seks sesama jenis sudah lewat. Aku kasihan kepadanya tapi juga benci - sangat benci - dia berusaha memperkosaku di saat aku tertidur lelap. Dan tidak pernah menyesal/minta maaf. *** By Ragile, 21-jul-2011 *) setelah peristiwa tsb sirnalah kesan selama ini dalam diri saya bahwa gay/homo sangat santun dalam upaya memperoleh kehendaknya. ** ** Tambahan ilmu dan pengetahuan: Teman-teman saya menganjurkan tengok situs-situs jurnalisme warga (independent) di bawah ini untuk check and recheck kebenaran berita buat pembanding sumber media masa utama (mainstream media):
NaturalNews (www.naturalnews.com)
CommonDreams (www.commondream.org) Veterans Today-Amerika (www.veteranstoday.com)
GlobalResearch-Kanada (www.globalresearch.ca)
VoltaireNetwork- Prancis (www.voltairenet.org/en) TheintelHub (www.theintelhub.com) Voxfux (www.voxfux.com) Sherman Skolnicks Report (www.skolnicksreport.com) What Really Happened (http://whatreallyhappened.com) Jim Stone Freelance (www.jimstonefreelance.com)
Rumor Mill News - Roma (www.rumormillnews.com) Max Keiser (http://maxkeiser.com) Lew Rockwell (www.lewrockwell.com)
InformationClearingHouse (www.informationclearinghouse.info)
NoMoreFakeNews (http://nomorefakenews.com)
Ragile Agil
/ragile
TERVERIFIKASI (HIJAU)
Agil Abdullah Albatati.*Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis*Lahir: Brebes 1960. Pernah kuliah Sastra & Bahasa Inggris. Pernah ngantor bidang Software Komputer dan Auditur Keuangan. Alias: Engkong Ragile. Facebook: Agil Abd Batati. Alamat: Jakarta Timur / Tegal Jawa Tengah.
Selengkapnya...
Follow
0
0
0
0
REKOMENDASI
KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.