It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ntah apa yang bisa untuk dikunyah
oh em jih.. oh em jih..
“Kamu bikin aku kaget. Kamu kok ada di sini?”
“Iya tadi aku di dalem, cari wi-fi. Kamu masih lama?”
“Enggak kok, kurang beberapapointlagi dan selesai.”
Rina duduk di sampingku, “Aku temenin deh. Biar pulangnya bisa barengan.”
Tiba-tiba seorang perempuan datang menghampiri kami, “Boleh aku duduk, disini?” perempuan itu meminta ijin kepada kami. Rina menggangguk sambil tersenyum, “Silahkan.” Aku memandangnya sebentar lalu menulis kembali. “Lagi ngerjain tugas juga?” tanya Rina pada perempuan itu. “Iya.” Jawabnya sambil tersenyum sambil membuka bukunya. Aku merasakan hawa dingin yang menusuk kulitku, kulihat wajah perempuan itu lagi, pucat. Selembar kertas milikku terjatuh karena tertiup angin, terpaksa aku berjongkok untuk mengambilnya dan tiba-tiba jantungku berdegup kencang. Perempuan ini, kakinya menggelantung tak menginjak tanah, ada yang aneh.Bukan, bukan kakinya menggelantung tapi telapak kakinya tak ada.Aku menelan ludah, keringat dingin mengucur. Segera kuambil kertasku dan ku masukkan ke dalam tas, “Ayo Rin, kita pulang.” Ajakku. “Kok pulang?” tanya perempuan itu. “I… iya, su, sudah malam.” Kataku terbata-bata. Aku menggandeng tangan Rina, kudengar perempuan itu berkata, “Sudah malam atau sudah atau sudah tahu…” aku mengajak Rinaberlari sekencang mungkin.
cerita lain si 'temen tiba)tiba duduk nyamperin, tapi diem aja. trus bolpennya jatuh, dipungut, dilihat 'temennya' nggak ada kakinya. trus pamit pulang
gitu, lah