It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kaw kutikut komen
http://boyzforum.com/discussion/comment/2781214#Comment_2781214
lekas sembuh ya om, mumuuahh
ahok attacked
maaf, ya, BBM sama Line sekarang bukan lagi penghuni memori ponselku. WhatsApp aja. itu juga kalo Lumianya lagi nyala. hari-hari banyakan pake Symbian which there's only FB, BF, Twitter, sama SMS, telpon. back to basic. operator selular sama ponselku nggak kuat
ganti DP tanpa read chatnya dia
tapi baymax ga bisa sejahat itu
ZbL
-_-
Baymax nggak bole jahat. Nggak bole!
-Eksistensi LGBT bukan solusi, tapi ANCAMAN-
Orientasi seksual inilah yang sering dijadikan kaum LGBT untuk “mengamankan citranya”. Beberapa penelitian mengatakan bahwa memang tidak ada faktor penentu yang menjadikan seseorang punya orientasi seksual tertentu. Jadi alasan “faktor genetik” menjadikan seseorang ini secara kodrat punya orientasi seksual tertentu pun terpatahkan. Yang kini kita lihat justru faktor lingkungan yang mana faktor ini diciptakan oleh manusia untuk membentuk sebuah konsep diri. Dan konsep LGBT ini jelas bertentangan dengan konsep illahiah (ketuhanan).
Belum selesai, LGBT juga menjadi pemicu rusaknya moral dan fisik manusia karena perilaku LGBT ini jelas menentang kodrat Tuhan, yang mana dalam ajaran Islam mengatakan bahwa laki- laki dan perempuan diciptakan secara berpasangan (Ad Dzariyat : 45). Dari segi kesehatan fisik, perilaku LGBT ini menjadi pemicu Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS ini dapat ditularkan karena seringnya berganti- ganti pasangan, melakukan hubungan seksual dengan orang yang sebelumnya sudah pernah terjangkit penyakit ini, dan melakukan aktivitas seks yang tidak sehat.
Pada kaum LGBT biasa menggunakan analseks (anal = anus) dan oralseks (oral= mulut) yang menjadikan orang sangat mudah terinfeksi karena banyak bakteri yang hidup di anus. Jaminan “kesetiaan” pada kaum LGBT juga tidak bisa dipastikan karena tidak ada ikatan resmi sehingga kemungkinan berganti-ganti pasangan pasti ada sehingga risiko infeksi menular seksual juga tinggi.
PMS banyak sekali macamnya: 1) HIV-AIDS yang baru akan muncul gejalanya lebih kurang 10 tahun setelah terinfeksi virus, dan belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, penderitanya akan terus bergantung pada obat; 2) Gonorea (Kencing Nanah) yang mana bakteri ini dapat menyerang mata, anus, mulut dan beberapa organ reproduksi lainnya yang dapat menyebabkan kemandulan ; 3) Sifilis (Raja Singa) bentuknya lesi (luka) bernanah diberbagai organ, jika tulang belakang yang diserang maka orang akan mengalami kelumpuhan dan kemunduran kerja jantung, jika otak maka orang akan mengalami ganguan jiwa.
Pada wanita hamil yang terinfeksi bayi yang dilahirkan akan mengalami kelumpuhan fisik dan mental, bahkan meninggal dalam kandungan ; 4) Vaginitis (infeksi Vagina), bisa ganas sehingga timbul cairan berbau dari organ kewanitaan dan vagina menjadi iritasi; 5) Klamidia yang dpat menginfeksi leher rahim sehingga dapat merusak organ reproduksi penderita. Gejalanya keluar cairan berwarna kekuningan dari organ reproduksi, terasa panas dan terbakar; dll.
Bagaimana bisa hal ini dijadikan toleransi jika taruhannya adalah moral dan kesehatan generasi-generasi kita? Kita harus sadar, eksistensi LGBT bukan solusi, tapi ancaman.
payah lah...