BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tuangkan Isi Hatimu Saat Ini

1124681246912471124731247413279

Comments

  • aku meriang...
    aku meriang...
    aku meriang memang meriang karena kehujanan....
  • #minumobat
    #tarikselimut
    #kecupkengin

    Bobo y yg lgi meriang :sunglasses:
  • mie ayam attack... pengen :astonished:
  • @lea <-- tidak sabar nungguin apocalypse.
  • Baca komen diatas.. pengen gorwng terong..
    sepertinya dirumah ada tepung bumbu..
    hmmm
  • Hahaha iya, pengen cepet2 bulan mei
  • Baca komen diatas.. pengen gorwng terong..
    sepertinya dirumah ada tepung bumbu..
    hmmm
  • Jakarta di sore hari. Langitnya kelam. Padahal baru jam 5 sore.

    Awan hitam berarak-rarak. Sepertinya mau hujan deras.

    Dan benar. Ga lama hujan turun amat deras. Untungnya aku dah di tempat makan. Sambil menunggu hujan, kuperhatikan titik-titik air yg besar jatuh berkejar-kejaran.

    Aku sudah pernah bilang belum kalau suka bau hujan. Bau daun-daun berkecipak menahan bulir-bulir hujan turun. Bau tanah basah disiram hujan.

    Selain itu aku juga suka bunyi hujan yang deras. Kalau dulu di kampung atapnya daun rumbia. Bunyi hujannya samar-samar saja. Kayak beduk dipukul dari kejauhan. Dug..dug.. Paling dahsyat waktu tinggal di asrama. Itu atapnya seng. Kalau hujan turun sudah kayak drum band anak SD lewat. Trek ketekk..Ketreekk..!! Serasa melimpah ruah perasaan mendengarnya.

    Sehabis hujan reda. Biasanya aku mendatangi genangan air. Masih bening. Nanti telunjuk kuturunkan mengenai permukaannya. Terus menembus sampai tersentuh tanah di bawahnya. Lembut rasanya.. Geli-geli ujung jariku dibuatnya.

    Lalu kukincai-kincai jariku layaknya mesin pengaduk kopi. Berpusar-pusar lempung tanahnya naik. Mengeruh airnya. Terkekeh aku dibuatnya. Kemudian jari yg masih belepotan tanah basah tadi akan kudekatkan ke hidung. Terciumlah aroma tanah basah tadi. Hmmm.. Kayak bau klepon gitulah. Klepon hangat-hangat mengepul. Huaaaahhh..

    Sayang di Jakarta sukar mencari tanah basah. Semuanya sudah tertutup semen. Kalaupun ada aromanya tidak semerbak klepon lagi.. Seperti bau minyak jelantah sisa penggorengan puluhan kali. Mual perutku dibuatnya.

    Aaah.. Sekarang hujannya benar-benar sudah reda. Parade simfoni dari langit itu kembali hening. Berganti deru motor dan klakson bersahut-sahutan.

    Jakarta, 16 Januari 2016
  • Bahasa surga untuk urusan syurga
    :love: :heart:
    12489436_1754283924782981_1310920805785004164_o.jpg?efg=eyJpIjoiYiJ9 12496128_1754283904782983_7668176220657053684_o.jpg?efg=eyJpIjoiYiJ9
  • sayang sama Ayah Ibu pake banget. Semoga mereka diberi kesehatan dan umur panjang selalu.
  • omin wrote: »
    Jakarta di sore hari. Langitnya kelam. Padahal baru jam 5 sore.

    Awan hitam berarak-rarak. Sepertinya mau hujan deras.

    Dan benar. Ga lama hujan turun amat deras. Untungnya aku dah di tempat makan. Sambil menunggu hujan, kuperhatikan titik-titik air yg besar jatuh berkejar-kejaran.

    Aku sudah pernah bilang belum kalau suka bau hujan. Bau daun-daun berkecipak menahan bulir-bulir hujan turun. Bau tanah basah disiram hujan.

    Selain itu aku juga suka bunyi hujan yang deras. Kalau dulu di kampung atapnya daun rumbia. Bunyi hujannya samar-samar saja. Kayak beduk dipukul dari kejauhan. Dug..dug.. Paling dahsyat waktu tinggal di asrama. Itu atapnya seng. Kalau hujan turun sudah kayak drum band anak SD lewat. Trek ketekk..Ketreekk..!! Serasa melimpah ruah perasaan mendengarnya.

    Sehabis hujan reda. Biasanya aku mendatangi genangan air. Masih bening. Nanti telunjuk kuturunkan mengenai permukaannya. Terus menembus sampai tersentuh tanah di bawahnya. Lembut rasanya.. Geli-geli ujung jariku dibuatnya.

    Lalu kukincai-kincai jariku layaknya mesin pengaduk kopi. Berpusar-pusar lempung tanahnya naik. Mengeruh airnya. Terkekeh aku dibuatnya. Kemudian jari yg masih belepotan tanah basah tadi akan kudekatkan ke hidung. Terciumlah aroma tanah basah tadi. Hmmm.. Kayak bau klepon gitulah. Klepon hangat-hangat mengepul. Huaaaahhh..

    Sayang di Jakarta sukar mencari tanah basah. Semuanya sudah tertutup semen. Kalaupun ada aromanya tidak semerbak klepon lagi.. Seperti bau minyak jelantah sisa penggorengan puluhan kali. Mual perutku dibuatnya.

    Aaah.. Sekarang hujannya benar-benar sudah reda. Parade simfoni dari langit itu kembali hening. Berganti deru motor dan klakson bersahut-sahutan.

    Jakarta, 16 Januari 2016

    ^ lalu tergoda nulis lagi, bikin story lagi.


    *story gantung
  • nahan buat ga makan malem itu.....


    Susah juga ya
  • dulu_radit wrote: »
    Bahasa surga untuk urusan syurga
    :love: :heart:
    12489436_1754283924782981_1310920805785004164_o.jpg?efg=eyJpIjoiYiJ9 12496128_1754283904782983_7668176220657053684_o.jpg?efg=eyJpIjoiYiJ9

    ^ kayak berita agmon pakai pakaian bertuliskan aksara arab tempo hari deh..
This discussion has been closed.