BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tuangkan Isi Hatimu Saat Ini [NEW]

1335333543356335833596432

Comments

  • lagi seneng sama ini > 264.jpg
  • I just realized that Lily Collins is on The Blind Side.
    Those eyebrows...
  • uuuuuuchok ngaceng :'v :v
  • Duduk termenung nunggu dosen ngajar...
  • govlok banget cenele. elekit :D :D
  • Ngisep vapor dalam ruangan. Iya ga bau, iya wangi. Tapi dengan hisap sebul hisap sebul sekencang itu gw jadi was-was. Gw pengen hirup oksigen tanpa tambahan apa-apa. Lo ngisepnya kayak alat bantu nafas gitu. Kasihan banget orang2 yg terjerat ketergantungan. Tapi juga ga kasihan..
  • justnewbie wrote: »
    Sulit nya disitu boy... Mereka ini mau mengaku negara mana?? Sementara hak kewarganegaraan gak punya.. Bener bener gelandangan.. kalo masalah bahasa asal punya birokrasi dan kewarganegaraan tetap pasti gampang ngurusnya.

    Gue ngambil perspektif dari hal politik. mereka ini bermasalah, sperti halnya Gerakan gerakan merdeka lain. Sudah di kasih wilayah, minta hak otonomi ujung ujungnya pengen lepas seperti Timor Leste. rugi banget negara udah bangun daerah daerah, mempertahankan wilayah, malah minta putus. Gerakan gerakan macem Papua merdeka juga sudah banyak yang bahas, ada sisi hati yang mendukung mereka tapi lainnya tetep ingin negara utuh <--- kasus ini mirip lah sama masalah rohingya ini

    Di jaman agresi militer Belanda, Papua itu diakui Indo, tapi Papua sendiri ga pernah menyatakan diri ingin bergabung dengan indo.
  • Di depan ruang dosen.

    Kaprodi: mas Mumura nyari siapa??
    Me: nyari Pak SP
    Kaprodi: ohh oke..

    Ini kaprodi rajin banged nanyain gue nyari siapa..
  • Ntar Pak akhir taun nyari bapak buat sidang..
  • Atas dasar perjanjian KMB, Belanda menyerahkan jajahan nya atas hindia-belanda ke Indonesia kok.. Bahkan referendum PBB sudah membuat keputusan dan akhirnya Papua milih Indonesia.
    Yang salah justru Timor Timur, soalnya pas itu Timor Timur masih jajahan Portugal, yang mana gak ada hak nya buat indonesia. Tapi indonesia tetap invasi Timor Timur.. Inilah yang jadi cikal bakal adu domba mereka pengen merdeka

    Kalau di lihat dari tulisan/blog (gue gak tau udah jadi buku/belum) masalah Papua ini lebih ke tanah adat yang di rebut paksa oleh pemerintah. - Lo punya tanah luas tapi gak ada hak milik, otomatis itu milik negara- tanah tanah ini di rebut buat imigran, buat ladang, buat freeport.
  • I'm sorry, i thought we're cool about everything. I thought the past was just the past. And we were leaving it all behind. Didn't mean to do any harm anyway. Peace yo. Sorry again. *fly away*
    Fly to avoid more dramatic and awkward scene
  • http://www.thejakartapost.com/academia/2016/12/20/insight-politics-of-muslim-identity-over-santa-outfits.html


    The Santa outfit has become a tradition over the last century. It became popular only after a portrayal of Santa Claus with a red and white suit was adopted as part of an advertisement for the Coca-Cola company; hence the red and white colors. It has, therefore, much more to do with the marketing industry rather than being a religious symbol.

    The red-and-white Santa outfit is thus the westernized, or more precisely Americanized, portrayal of Saint Nicholas. In fact, it is seen as a commoditization of the sacred embedded in a capitalist system of economy, it may contravene the meanings in being religious, such as charity and altruism, to name a few. In short, the Santa outfit is not a religious attribute; it is a capitalist attribute.


    Oooo, seperti itu
  • Nunggu ampe 2 jam nyampe ruang dosen cuman Di surh naruh Bab 1-5 , journal , abstract
Sign In or Register to comment.