It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Pikiren dhewek yak..
Ohh..
Ternyata aku katrok.
Minimal bertiga lah.
Soalnya ada UNO Stacko.
Nah maen UNO Stacko itu ga enak berdua doang.
Ah yg penting sama Bibi
WL ghelaaaaa
Ada adegan lucu pas ku lewat di depan rumah pemeran kedua pengirim teluh, dengan anak priyai itu dia bilang ibu dan abahnya sudah tahu siapa yg meneluh paklek digambarkanya si peneluh nampak di atas kitab dan memaki maki ayah dan abahnya dan dengan polosnya ku husssh ing ke dia ku merasa mrinding mrinding waktu itu x_x
Meski sudah tahu siapa peneluh. priyai menyarankan agar berdamai dengan peneluh dan ya benar anak anak e paklek kelihatan dengan usahanya berdamai dengan mereka. Mungkin orang jahat gak akan berhenti. Ya benar beberapa tahun kemudian (pokoke ndak ada 3 taun) bulek meninggal juga dengan sangat mudah habis nyuci baju istirahat tiba tiba mati aja.
Dari sosok paklek ku melihat dia sosok yg pintar dingin dan juga pelit. Waktu ku metik rambutan di rumahnya (dirumahnya banyak pohon rambutan) dia duduk di teras memakai kacamata membaca buku tebal sambil menatapiku seakan akan gak rela ku memetiki rambutanya dan berharap aku segera pergi xD
Da masalah, dulu banget waktu bapak nanem pohon kelapa di sawah. Pohonya mati karena disiram minyak atau bensin dan setahun atau dua tahun lalu sebelum kematian pelaku mengaku ke kakak ipar, dia yg ngelakuin itu atas perintah pemeran utama penyantet paklek. Di pateninya pohon kelapa karena akan menghalangi cahaya matahari dari sawah sebelah (???) Padahal di sampin sawah tsb juga ditanemi pohon kelapa
Di teluhe paklek sih mungkin karena ada politik politik desa entah ku belum terlalu mengerti, juga ada ke tidak normalan rumor tentang pemeran utama peneluh paklek mereka juga punya piaraan buat pesugihan, disuatu malam (dini hari) ada tetangga yg berangkat ke pasar melihat buaya di kios milik pemeran utama. Dan yg masih freaking me out tahun lalu suami anaknya paklek meninggal di kios tersebut jatuh kesana saat mbenerin kabel lampu di selatan kios tersebut.
Padahal KTP buruh rata rata ktp luar daerah
Tadi sak beranda pada uplod foto kampanye si bapak ini... Ahh sak karepe siapa yang jadi... Yang penting jalan itu gak banjir banjir lagi, macet macet jam pulang kerja segera di atasi... Walaupun pesimis...
Bikin perumahan baru nyetor ke walikota, proyek baru nyetor lagi, bikin pabrik nyetor lagi.. Cepet kaya
bayangken kalo gw idup di jaman lawas, dimana teknologi polisi masih acak kadut
bisa nyulik pelanggan2 cakep tamvan ahahahaha
.... Tapi siapa yang hamilin, lah aku aja frot
along with "keep calm, ngebinan, and bukkake".