BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tuangkan Isi Hatimu Saat Ini [NEW]

1449544964498450045016432

Comments

  • edited May 2017
    dicas-ngelek-jabut batere-hapene mokat-dirupno maneh-cepno cesan-presentasi tekan 34% mencolot nak 91%-trus saiki mudun dadi 87%

    Azizah Dinda Fahma.
  • Oh the dwarf take offense

    LOL.
  • panjang banget xel.
  • uwu messy but work
  • Tulisan seseorang di Line
    Pasca-putusan pengadilan mengenai kasus yang menimpa Ahok, bangsa kita makin terbelah. Indonesia seolah terbagi ke dalam dua kubu ekstrem yang sama-sama keras kepala:

    Kubu pertama, sebut saja mereka yang pro-Ahok, menganggap Indonesia dipenuhi kaum bigot dan bodoh. Tak kurang-kurang, kubu ini menganggap apa yang menimpa Ahok adalah buah dari ketololan para penentang Ahok yang mereka sebut ‘sok suci’ karena berlindung di balik jubah agama. Di media sosial, mereka merasa seolah Indonesia akan di-Suriah-kan, dengan tendensi yang agak nyinyir terhadap Islam dan muslim, juga lidah yang begitu ringan untuk tega mencela para ulama.

    Kubu kedua, mereka yang senang Ahok dihukum karena kasus penistaan agama, yang entah mengapa dipenuhi rasa takut berlebihan bahwa Islam sedang dalam bahaya, yang menganggap kubu yang berlawanan dengan mereka—yang mendukung Ahok—sebagai kelompok yang hanya pantas tinggal di kerak neraka. Kubu ini tak kalah menggelikan, sebenarnya, merasa seolah semua orang, termasuk Jokowi tentu saja, dan semua kelompok di luar mereka sedang berkonspirasi menghancurkan Islam… Sedang mereka adalah korban yang teraniaya. Mereka menggalang kekuatan dalam festival berjilid-jilid, merasa bahwa kubu mereka selama ini sudah dizalimi dan dikriminalisasi.

    Apakah Indonesia terlanjur terbelah se-ekstrem ini? Jika menengok linimasa media sosial kita, rasanya iya. Kita seolah diseret pada kenyataan yang mempertontonkan seteru antara dua kubu, yang keduanya merasa benar sendiri dan ingin menang sendiri.

    Kepada keduanya, aku ingin ungkapkan kemuakanku!

    Kepada kubu pertama: Indonesia tidak runtuh setelah kasus Ahok ini! Tak usah overacting. Berhentilah menganggap bahwa kalian paling mengerti Pancasila dan merasa bahwa kalian paling paham Bhinneka Tunggal Ika. Berhentilah merasa bahwa kalianlah yang paling toleran, pluralis, dan mengerti demokrasi. Bagiku, sungguh kalian tak lebih dari kelompok yang merasa paling toleran tetapi sekaligus bersikap paling diskriminatif pada yang tak sepaham dengan kalian.

    Berhentilah mengatakan pada orang lain ‘bigot’ sambil nyinyir memandangi mereka yang berusaha menaruh iman pada agamanya. Jika kalian ingin dihormati sebagai seorang demokrat sejati, berhentilan menganggap kaum Muslim yang menjalankan syariat sebagai kaum onta yang ingin men-Timur-Tengah-kan Indonesia. Berhentilah merasa paling pintar sambil secara serampangan menganggap semua yang berbeda dengan kalian sebagai ‘kaum bumi datar’. Berhentilah merasa paling modern, paling hebat, paling Indonesia, paling Pancasila, paling Bhinneka Tunggal Ika, dengan cara membentur-menturkan NU dengan kelompok Islam lainnya, Banser dengan FPI, sambil memaki-maki para ulama atau habaib yang hanya kalian lihat cela-nya saja.

    Jika kalian Muslim, tak usah merasa paling Islam padahal masih ‘fatwa shopping’, memilih dan memilah fatwa yang hanya kalian suka saja. Berhentilah membuli ulama padahal kalian tahu Indonesia ini dulu juga diperjuangkan oleh para ulama hingga ia merdeka! Kalian ini mau ke mana merasa bangga saat sesama saudara Muslim dihina dan dicela? Kalian ini mau dibilang apa saat kalian lebih bangga berasyik-masyuk dengan kelompok yang senang saat agama kalian dilecehkan? Ada apa dengan kalian? Kesetanan apa selama ini?

    Kepada kubu kedua: Berhetilah jadi katak dalam tempurung digital! Keluarlah lihat dunia nyata: Orang-orang yang kalian curigai sedang menghancurkan agama kalian itu mungkin saja hanya bagian dari imajinasi kalian yang cengeng dan inferior. Berhentilah merasa bahwa Tuhan hanya milik kalian dan kebaikan hanya ada di pihak kalian. Sadarlah bahwa tafsirmu terhadap sesuatu tak mesti dipaksakan untuk menindas tafsir orang lain yang berbeda tentang hal yang sama. Tak usah merasa benar sendiri, tak usah merasa surga seluruhnya sudah dikavling hanya untuk kelompok kalian saja.

    Indonesia ini terdiri dari berbagai suku, etnis, agama, bahasa, golongan, dan seterusnya. Tak usah punya mimpi untuk menyeragamkan semuanya. Tak usah bermimpi untuk bisa mengkonversi semuanya agar mengingkari takdir negeri ini untuk bhinneka. Kalau kalian mau taat beragama, mau menjadi orang yang bertakwa, mau menjalankan syariat selengkap-lengkapnya, silakan, itu hak kalian dan tentu bagus saja untuk kalian… Tetapi jangan memandang sinis orang lain yang berbeda dengan kalian, dong! Jangan mengkafir-kafirkan, menuduh munafik, menunjuk hidung orang lain sebagai pendosa, hanya gara-gara kalian punya imajinasi politik yang berbeda tentang negeri ini. Asal kalian tahu, negara ini tidak didesain untuk menjadi negara agama yang mengandaikan semua penduduknya seragam paham dan keyakinannya.

    Ini juga tak kalah penting. Berhentilah mengira bahwa pemimpin yang kebetulan tidak kalian pilih sedang berusaha menzalimi kalian dan mengkriminalisasi idola-idola kalian. Berhentilan berimajinasi bahwa negara ini sedang diazab Tuhan hanya gara-gara yang sedang berkuasa tidak sesuai selera kalian. Dalam politik, bargain utama semua pihak yang bermain di dalamnya adalah kepentingan… Maka semua yang masuk ke dalam arena politik tak suci dan bebas dari semua itu: Ketahuilah semua yang kalian anggap suci telah melakukan dosa bagi kelompok yang berlawanan dengan mereka… dan semua yang kalian anggap pendosa telah berjasa bagi kelompok yang hak-haknya mereka bela. Itulah politik.

    Untuk kalian berdua: Inilah Indonesia. Indonesia ini bukan Ahok! Indonesia ini bukan Habib Rizieq! Indonesia ini bukan Jokowi, Megawati, SBY, Prabowo, Wiranto, Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, atau siapapun saja. Indonesia ini bukan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, atau agama apapun saja. Indonesia bukan golongan atau etnis tertentu saja. Indonesia adalah semuanya. Indonesia adalah sintesis dan gabungan dari hal-hal yang kita benci dan kita cintai. Indonesia tumbuh dari berkah dan kebaikan penduduknya, sekaligus dari najis dan dosa mereka yang beranak-pinak di atas tanah dan airnya.

    Berhentilah berdebat. Berhentilah berselisih. Berhentilah merasa benar sendiri. Berhentilah ingin menang sendiri. Indonesia ini hancur bukan karena satu kubu sedang berusaha menindas kubu yang lain atau satu kubu dizalimi kubu yang lain. Indonesia ini hancur karena kubu-kubu yang merasa paling layak meng-klaim sebagai Indonesia terus-menerus saling menggerus dan menghancurkan.

    Ahok adalah aktor politik. Ia dikalahkan dalam sebuah pertarungan politik, oleh aktor-aktor politik yang kebetulan sedang menjadi lawannya saja. Dan kita semua? Kita semua hanyalah figuran dan pendukung yang disulut emosinya, diobrak-abrik kesadarannya, diadudombakan, dibentur-benturkan psikologi dan mentalnya, untuk kepentingan politik lainnya… Yang direkayasa oleh aktor-aktor politik lainnya. Jika kita ingin keluar dari lingkaran setan politik ini: Sudahlah, tak usah ramaikan panggung sandiwara yang memuakkan ini. Tak usah membentuk solidaritas apapun. Tak usah ‘overacting’.

    Untuk kalian semua, tak usah takut tak masuk kubu apapun yang sedang nge-trend akhir-akhir ini, tak usah takut menjadi diri sendiri bahkan jika harus sendirian. Kelak ketika kita mati, kita dikubur sendiri-sendiri di lubang masing-masing.


    serius yak....
    diakun sini malah nulis lawakan


    Menimbang keadaan sosial masyarakat Indonesia belakangan ini, saya memutuskan berhenti bersikap apolitis.
    Untuk itu saya akan mendirikan partai dan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia pada pemilu esok.
    Partai tersebut saya namakan Partai Entaskan Kemiskinan Orang Kecil, disingkat PEKOK.
    Adapun program yang saya ajukan:
    - Bidang EKONOMI: Menghentikan budaya konsumsi dengan mensubtitusi kegiatan hiburan yang berbayar menjadi kegiatan menyenangkan tak berbayar. Kegiatan yang diprioritaskan adalah tidur-tiduran dan melamun. Program ini saya namakan Indonesia Malas Konsumsi, disingkat INDOMI
    - bidang AGAMA: menyudahi polemik mengenai perbedaan-perbedaan aliran dalam satu agama, tidak ditampungnya kepercayaan lokal, dan keresahan mengenai adanya agama KTP (Islam KTP, Kristen KTP, dsb) dengan cara menghapus isian agama pada KTP dan menggantikannya hanya pada pilihan "kafir" dan "non kafir". Toh selama ini hanya dua pilihan itu yang berpengaruh. Selain itu memasukkan Puja Kerang Ajaib sebagai agama yang diakui oleh pemerintah sebagai jawaban atas kebutuhan agama bagi yang malas berpikir dan menyukai jawaban "ya" atau "tidak" secara instan.
    - bidang PENDIDIKAN: Menghilangkan beban bagi guru dan murid dengan menghapuskan sistem penilaian. Sebagai gantinya membudayakan pandangan bahwa setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru, setiap kejadian adalah pelajaran, setiap masalah adalah ujian (bagi non kafir), dan setiap masalah adalah azab (bagi kafir).
    - bidang SOSIAL: Karena memandang bahwa setiap masalah sosial dewasa ini bersumber pada populasi manusia yang terlalu padat, maka solusi bagi masalah tersebut adalah penekanan jumlah kelahiran. Untuk itu saya mengajukan program ML, Menikah Lambat, alias menikah di usia tua. Program ini sudah saya teladankan.
    Langkah-langkah tersebut saya rumuskan dalam Gerakan Orang Bersatu Lindungi Orang Kecil, disingkat GOBLOK.
    Jika ingin tahu lebih lanjut, silakan bertanya tanpa sungkan. Akan saya jawab dengan sengawur-ngawurnya apabila tidak malas.
    Bergabunglah!
    PEKOK partaiku, GOBLOK langkahku!
    __________________
    catatan: keinginan saya mendirikan partai dan menjadi presiden belum mendapat izin dari istri



    dan sebenernya kubunya ada 3 :mrgreen:

    18423186_1937011206522456_1696692238379120026_o.jpg?efg=eyJpIjoiYiJ9&_nc_ad=z-m&oh=20e73f2c977f3a248298d0b98b6261a6&oe=59BA6F5C
  • tabeesateedoor

  • beyond saving
    dying
    wilt, wavering
    rot but yet to die

    the tainted soul
    not hoping for death nor hoping for salvation
    simply enjoy the bittersweet moment of fading away into nothing
    nothing but uncertainty
  • Pada heboh tntang kputusan buat ahok.. prlu ditekankan, bukan kinerja nya yang salah tapi pengucapannya *diwaktu* itu saja. Coba saja saat itu tidak mmbawa2 surat almaidah walaupun beliau sdang emosi dngan sebuah / seseorang dari klompok agama. Maka semua ini tak akan prnah terjadi... #sambildengarinlagutere
  • betch so spoofid i cant even say anything
  • kayake kudu balik pakai kasur yg tebal itu.

    tapi gimana ya caranya biar nganu..?


  • this is so good, better retelling than most history teacher/graduate etc etc


  • this is so good, better retelling than most history teacher/graduate etc etc

    lets make a religion out of it
  • edited May 2017
    Hannah Montana got some of her sense back.

  • hari kecepit, pulang cepet aja sih pak hari ini :')
Sign In or Register to comment.