It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Saya menantang komunitas MoGe Harley Davidson untuk menerobos perlintasan Kereta Api yang akan segera dilewati.
Jangan cuma lampu merah saja beraninya!
aku juga tidak.
kutipan pernyataan Joyo mengapa aksi
tersebut dilakukan.
"Target saya sederhana, kalau lampu merah
mereka harus berhenti. Setelah beberapa kali
lampu merah, polisi lalu lintas mau menuruti
dan mengatur sesuai lampu.
Pesan sederhananya adalah, ini memang
nampak sepele, cuma soal lampu merah dan
soal pengawalan. Tapi kita bicara soal prinsip
hukum, ada aturan, tapi sudah tidak
ditegakkan. Apalagi pelakunya termasuk
aparat kepolisian, walaupun mereka bisa
berlindung di balik pasal karet. Saya sendiri
berpikir ini tak pantas, seharusnya warga tak
perlu sejauh ini ketika aparat bisa berfungsi."
Semua yang terjadi di ruang kota dan wilayah
saling terkait, termasuk semua yang terjadi
di ruang publik dan di jalan raya. Konvoi ini
pun sebenarnya berhak memakai jalan, karena
semua orang berhak membuat kegiatan. Tapi
tentu saja aktivitas itu tidak boleh
menganggu orang lain.
Di situlah perizinan, pengawasan dan sanksi
seharusnya berperan dalam tata kelola
pemerintahan wilayah. Tapi yang kita lihat
khususnya di Jogja, yang terjadi di lapangan
tidak sesuai dengan prinsip yang ada di
aturan dan hukum.
Konvoi ini masih akan ada sampai Senin, tapi
saya tak merasa perlu melakukan pencegatan
lagi. Saya ingin melihat apakah aparat
berfungsi. Kalau tidak, keterlaluan sekali jika
aparat baru melakukan fungsinya setelah ada
tekanan warga.
Siapa yang harus mengawal itu semua?
Dalam dunia yang ideal, harapan ada di wakil
rakyat. Tapi kita tahu, kita tak bisa
mengandalkan mereka. Justru mereka jadi
bagian dari masalah itu sendiri. Maka
solusinya adalah gerakan warga.
Saya yakin sebenarnya warga sudah pernah
bertindak di lokasi lain. Memang tidak semua
orang punya kesempatan untuk bisa bertindak
ketika melihat sesuatu yang salah. Bukan
soal berani tak berani, tapi mungkin tak
semua orang bisa atau punya kesempatan
bertindak.
Warga sebagai sesama masyarakat harus bisa
saling mengingatkan. Tidak ada orang yang
bisa 100 persen benar. Ukuran selalu relatif
sehingga komunikasi antar masyarakat selalu
diperlukan.
Dalam jangka panjang, saya sebagai warga
Jogja ingin ikut membangun modal sosial
Jogja, membantu menyambung antar inisiatif.
Siapapun bisa melakukan itu, siapapun bisa
melanjutkan. Tentu saja itu harus rutin dan
harus bergulir terus, entah sampai kapan,
mungkin selamanya.
Masih lama, mungkin agak sorean.