Tuangkan Isi Hatimu Saat Ini [NEW]

reitnaws_89

Hiruma wrote: »

reitnaws_89 wrote: »

curiga deh sales2 ni kantor plu juga fufu,

Emang kalo ada yang belok mau diapain karet? :v

diporotin lah

Hiruma

Maksud gw, item yang lu beli barang impor apa bukan? Bukan masalah pengiriman dalam negeri apa luar negeri. Tapi masalah item lokal apa impor. Kalo itemnya impor yaa nunggu barangnya dateng dari luar negeri dulu.

Item impor itu rutenya toko/pabrik(yang di LN) --> Lazada --> konsumen

Makanya lama

arif_jogja

hm.. opo ngulon saiki yo..

haphap93

Impor sih ._.

sunentaa

kamusabaro

Hiruma

Nah. Barang impor pasti lewat cukai dulu. Makanya lama

haphap93

Kan aku belinya 2 item, yg satu emg ada keterangannya pengiriman luar negeri, nah yg satu lagi itu engga, brarti logikanya itu stoknya ada dong tp kok ga dikirim2 ._.

Hiruma

Dikirim ke elunya dibarengin sama item impornya mungkin :v

haphap93

Beda no transaksi kok. Hmm

haphap93

Aaaaa petra sihombreng uunch uunch yaa

Hiruma

Entahlah. Tapi yang item lokal keterangan nyampenya kapan?

GeorgeDNT

A free man born as a king, who died as a slave

haphap93

8 nov sih ._.

Rere_gebot

Duh sakit kepala daku

Secreters

Lazada. Saya beli tablet dari Lazada, dua bulan lebih, hampir tiga bulan baru nyampe. Padahal sudah beberapa bulan beredar di pasar Indonesia. Alasannya salah nomor faktur, salah pengiriman. Saya sudah bayar lagi. Beli mixer untuk jus, tidak saya periksa, ternyata kacanya pecah. Proses balikinnya lama. Mixer dibayar di tempat. Beli charger, earphone untuk ponsel, ternyata palsu, iklannya original samsung. Hadeh. Apa toko online semua begitu?

Untuk kasus Mas @haphap93 mungkin untuk menghemat ongkos kirim toko. Periksa dulu Mas dengan teliti sebelum kurirnya pergi, SATU PER SATU, jika elektronik dicoba dulu. Jadi kalau ada kerusakan, tidak sesuai keterangan, ada item yang kurang dalam pack bisa ditulis di surat tanda terima.

Saya pernah ribut dengan kurir Lazada untuk traksaksi terakhir, charger dan earphone ponsel. Dia beralasan, jika kemasan (berupa amplop coklat ukuran A4) saya buka, maka dia yang harus ganti. Saya ngomong, jika isinya kerupuk gimana? Dia jawab, mungkin aja kerupuk, tapi jika kemasannya dibuka dia harus ganti. Saya jawab, jika begitu saya ngga buka, dan saya kembalikan. Transaksi keempat (yang terakhir) bayar di tempat. Akhirnya dia mengijinkan saya membuka kemasan paket. Dan ternyata benar dugaan saya, barang bukan original samsung, tapi harganya sama dengan barang original samsung. Bukan Lazada yang salah, tapi supplier yang nakal. Sedang diurus nih.

Transaksi terakhir. Saya disodorkan ponsel dia untuk tanda tangan sebagai tanda terima. Saya tidak mau tanda tangan, saya cuma menulis nama. Tanda tangan digital saya bisa sangat mudah dicopy tanpa sepengetahuan saya. Setelah saya tulis nama di ponsel dia, saya baru disodorkan kertas tanda terima barang. Yaelah, curangnya. Saya tetap tulis nama, bukan tanda tangan.